Blog Materi Tumbuhan

FOTOSINTESIS

Apa itu FOTOSINTESIS?

Fotosintesis adalah proses pembuatan molekul makanan berenergi tinggi dari komponen yang lebih sederhana, yang dilakukan oleh tumbuhan autotrof (tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri). Fotosintesis berasal dari kata Foton yang artinya “cahaya” dan Sintesis yang berarti “penyusun”. Jadi, fotosintesis juga diartikan dengan proses biokimiawi yang dilakukan oleh tumbuhan untuk menghasilkan energi (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. 
Gambar: Ilustrari proses fotosintesis.
Daun merupakan komponen utama pada tumbuhan yang berperan dalam fotosintesis ini. Pada daun terdapat klorofil (zat hijau daun). Nah, klorofil inilah yang akan menyerap energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi (nutrisi).
____________________

1. Reaksi Terang
    Dikatakan reaksi terang karena dalam prosesnya reaksi ini tidak membutuhkan cahaya matahari. Reaksi ini terjadi di salah satu ruang kosong pada kloroplas yang disebut membran tilakoid. Pada reaksi ini, klorofil akan menyerap cahaya dari matahari yang kemudian energi yang didapat dari cahaya matahari tersebut digunakan untuk memecah molekul air menjadi molekul oksigen dan hidrogen. Reaksi ini disebut fotolisis.

2. Reaksi Gelap
    Reaksi gelap merupakan reaksi yang tidak bergantung pada cahaya. Inti dari proses reaksi gelap merupakan pengubahan karbondioksida menjadi glukosa. Reaksi ini terjadi pada bagian stroma kloroplas. Reaksi gelap hanya terjadi setelah adanya reaksi terang dan proses reaksi gelap sangat kompleks karena pengubahan karbondioksida.


Agar kalian lebih memahami prosesnya, silahkan tonton video dibawah ini yaa! :)






Sumber:
Fried, George H dan George J. Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Share:

HORMON PADA TUMBUHAN

Tumbuhan Punya HORMON?

Tumbuhan tidak seperti manusia dan hewan yang memiliki syaraf, sehingga yang mengatur proses dalam tubuh adalah hormon. Hormon dalam tubuh tumbuhan hanya dibutuhkan dalam konsentrasi yang kecil, namun memiliki peran yang besar. Hormon tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Fungsi hormon secara umum yaitu untuk pertumbuhan, perkembangan, pembelahan dan pengontrolan. Beberapa diantaranya adalah hormon auksin, giberelin, sitokinin, traumalin, etilen, asam absisat dan kalin.
____________________

Macam-Macam Hormon Pada Tumbuhan


1. Hormon Auksin berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru. Hormon auksin disintesis di meristem apikal (ujung-ujung yang aktif membelah).
Gambar: Ilustrasi cara kerja hormon auksin.
2. Hormon Giberelin berfungsi merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat. Untuk lebih memahami hormon Auksin dan Giberelin, silahkan saksikan video di bawah ini:


Gambar: Letak hormon Giberelin dan Sitokinin dalam proses pertumbuhan tanaman.

3. Hormon Sitokinin memiliki fungsi yang sama seperti auksin dan giberelin, yaitu memiliki fungsi yang besar terhadap proses dan laju pertumbuhan tanaman. Sitokinin alami dihasilkan oleh jaringan yang masih tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang dihasilkan di akar diangkut ke bagian atas tumbuhan yang masih muda melalui xilem. Sitokinin bekerja sama dengan auksin dalam berbagai proses fisiologis pada tumbuhan (Dominasi Apikal). Sitokinin diproduksi di ujung akar dan ditranslokasikan melalui pembuluh xilem. Jumlah sitokinin terbesar terdapat pada daerah meristem dan jaringan yang berkembang secara berkelanjutan, seperti akar dan daun muda, pengembangan buah dan biji.

4. Hormon Gas Etilen merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada umumnya berbentuk seperti gas. Hormon gas etilen bisa dihasilkan sendiri oleh jaringan tumbuhan hidup seperti jaringan xilem dan floem. Karena bisa memenuhi persyaratan sebagai hormon seperti yang dihasilkan oleh tumbuhan pada umumnya, maka disebutlah hormon gas etilen. Fungsi gas hormon etilen adalah untuk mempercepat proses pematangan buah karena dapat membuat klorofil pada buah muda menjadi pecah, membuat buah hanya memiliki karoten dan xantofil, memicu pengguguran bunga dan daun, membuat batang tumbuh menjadi tebal, membantu memekarkan bunga, dan membantu dalam membentuk akar adventif.

Gambar: Ilustrasi proses pematangan buah.
5. Asam Traumalin juga dikenal sebagai hormon luka atau kambium luka. Asam traumalin merupakan sejenis hormon hipotetik, yakni gabungan dari beberapa aktivitas hormon seperti hormon giberelin, hormon auksin, sitokinin, etilen daln lainnya. Secara umum, tanaman yang kekurangan asam traumalin ini akan sulit untuk beregenerasi. Fungsi asam traumalin adalah memperbaiki jaringan pada tumbuhan, berperan dalam sistesis proataglandin, membantu perkembangbiakan tumbuhan tingkat sederhana, sebagai faktor pertumbuhan dan berperan dalam aktivitas antioksidan. Asam traumalin memperbaiki jaringan yang terluka pada tumbuhan yang terjadi secara sistematis. 


Gambar: Mekanisme kerja Asam Traumalin.
6. Asam Absisat merupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang bekerja berlawanan dengan auksin dan giberelin. Asam absisat berperan dalam proses penuaan dan gurgurnya daun. Hormon ini berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk atau cuaca ekstrim, misalnya kekurangan air dengan cara dormansi. Kekurangan air akan menyebabkan peningkatan kadar hormon asam absisat di sel penutup stomata. Akibatnya, stomata akan tertutup dan transpirasi berkurang sehingga keseimbangan air dapat terjaga.

7. Hormon Kalin banyak dihasilkan pada jaringan-jaringan meristem pada seluruh tubuh tumbuhan. Hormon kalin berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan. Macam-macam hormon kalin adalah filokalin, kaulokalin, rhizokalin dan anthokalin. Filokalin berfungsi memacu pertumbuhan daun. Kaulokalin berfungsi untuk memacu pertumbuhan batang. Rhizokalin berfungsi untuk memacu pertumbuhan akar. Anthokalin berfungsi memacu pertumbuhan bunga dan buah.

Agar lebih jelas, tonton video mengenai Hormon pada Tumbuhan dibawah ini ya! :)

 



Sumber:
Aryulina, Diah. 2004. Biologi SMA dan MA untuk kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Santoso, Begot. 2007. BIOLOGI. Jakarta: Interplus.
Wasis, Sugeng. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
        Nasional.
Share:

TUMBUHAN BERSPORA

LUMUT (Bryophyta)

        Bryophyta berasal dari kata "Bryon" yang artinya lumut dan "Phyton" yang berarti lembab atau basah. Jika digabungkan, maka akan berarti tumbuhan yang hidup di tempat lembab atau basah. Lumut memiliki sekitar 16.000 spesies yang dikelompokkan menjadi tiga kelas: lumut hati (Hepaticeae), lumut daun (Musci), dan lumut tanduk (Anthocerotae).

Gambar: Pembagian ordo pada setiap kelas Bryophyta.

Secara umum, Lumut memiliki bentuk tubuh tumbuhan yang berstruktur rendah, yaitu tidak memiliki akar, batang, maupun daun dengan bentuk sempurna. Tingginya hanya beberapa milimeter dan tegak di permukaan tanah. Bentuk tubuh lumut merupakan peralihan dari thalus ke kormus. Ciri-ciri lumut lainnya antara lain: bersel banyak, memiliki klorofil, autotrof, klorofil terdapat pada plastida, eukariotik, memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa, memiliki rizhoid, belum memiliki jaringan pengangkut, dan hanya mengalami pertumbuhan memanjang tidak membesar.
____________________

Dimana Lumut Tinggal?

Lumut dapat hidup di permukaan tanah, bebatuan, dan menempel di pohon-pohon. Kemampuan hidup yang istimewa ini, seringkali lumut disebut tumbuhan pioneer, kenapa? karena setelah lumut mengawali kehidupan pada permukaan yang tandus, segera akan diikuti oleh semakin beragamnya jenis tumbuhan lain yang hidup di kawasan tersebut. Dengan demikian, lumut memiliki peran yang sangat penting dalam suatu ekosistem.

Gambar: Lumut yang hidup di bebatuan.

Klasifikasi Lumut

Lumut Hati (Hepaticeae)
Ciri-ciri:
- Talus berbentuk lembaran, pipih, berlobus, dan tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
- Permukaannya licin.
- Gametofit berwarna hijau, pipih, dan menempel dengan rizhoid.
- Sporofit tidak memiliki sel-sel yang mengandung kloroplas.

Gambar: Contoh spesies lumut hati (Marchantia polymorpha)

Lumut Daun (Musci)
Ciri-ciri:
- Disebut juga lumut sejati karena gametofitnya tersusun atas daun, batang, dan rizhoid.
- Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup.
- Batang tegak, bercabang-cabang dan berdaun kecil.
- Memiliki sifat seperti busa, dapat menyerap dan menahan air.

Gambar: Contoh spesies lumut daun (Sphagnum fimbriatum)

Lumut Tanduk (Anthocerotae)
Ciri-ciri:
- Sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung kutikula.
- Bentuk tubuh lebar dan tipis dengan tepi berlekuk.
- Sporogonium tidak bertangkai dan memiliki bentuk seperti tanduk.
- Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan.
- Memiliki sifat seperti busa, dapat menyerap dan menahan air.

Gambar: Contoh spesies lumut tanduk (Anthoceros fusiformis)

Daur Hidup Lumut


PAKU (Pteridophyta)

        Pteridophyta atau tumbuhan paku memiliki ukuran yang sangat bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm sampai ada yang mencapai tinggi 5 m. Bentuk tumbuhan paku ada yang seperti lembaran, pohon dan tanduk rusa. Tumbuhan paku yang tidak memiliki akar sejati, memiliki akar berupa rizoid yang terdapat pada rizom atau pangkal batang. Paku dikelompokkan menjadi empat kelas: paku purba (Psilopsida), paku kawat (Lycopsida), paku ekor kuda (Sphenopsida) dan paku sejati (Pteropsida).
___________________

Manfaat Tumbuhan Paku

Jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia antara lain semanggi (Marsilea crenata) yang dimakan sebagai sayur, paku rane (Selaginella plana) sebagai obat luka, Azolla pinnata sebagai pupuk hijau tanaman padi, paku sarang burung, suplir, dan paku tanduk rusa sebagai tanaman hias.

Gambar: Marsilea crenata sebagai sayur.
Gambar: Selaginella plana sebagai obat luka.


Klasifikasi Tumbuhan Paku

Paku Purba (Psilopsida)
Ciri-ciri:
- Tergolong tumbuhan paku tertua dengan susunan tubuh paling primitif.
- Tidak memiliki daun dan akar sejati.
- Memiliki rizom yang dilengkapi rizoid.
- Sporofit tidak memiliki sel-sel yang mengandung kloroplas.

Gambar: Contoh spesies paku purba (Psilotum).

Paku Kawat (Lycopsida)
Ciri-ciri:
- Memiliki akar dan daun sejati.
- Termasuk homospora.
- Gametofitnya berukuran kecil dan tidak berklorofil.

Gambar: Contoh spesies paku kawat (Selaginella).

Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Ciri-ciri:
- Hidup didaerah lembab pada daerah subtropis.
- Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
- Batangnya seperti ekor kuda dan keras karena dinding selnya mengandung silika.

Gambar: Contoh spesies pake ekor kuda (Equisetum debile).


Paku Sejati (
Pteropsida)
Ciri-ciri:
- Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
- Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang diatas permukaan tanah.
- Daun mudanya memiliki khas yaitu tumbuh menggulung.

Gambar: Contoh spesies pake sejati (Adiantum cuneatum).

Daur Hidup Tumbuhan Paku




Sumber Teks:
Aryulina, Diah., dkk. 2004. BIOLOGI 1. Jakarta: Erlangga.
Lukitasari, Marheny. 2018. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi, Potensi,
        dan Cara Mempelajarinya. Magetan: CV. AE MEDIKA GRAFIKA.
Sumber Gambar:
idschool.net

Share:

Number of Visits

Popular Posts

Daftar Blog Saya

Label